Rabu, 21 Juli 2010

Dari Kaca Negara melihat Indonesia VII. ( Alam bicara )

MENGUAK SUARA – SUARA ALAM

A. SISI SEMI BUWANA LOKA

Dalam bahasan ini sama sekali bukan dimaksudkan untuk menyudutkan Presiden Yudhoyono dan tidak sedikitpun juga mengurangi rasa hormat kita terhadap beliau yang menjadi pemimpin Pemerintahan dan sekaligus Kenegaraan.

Justru dengan upaya menyibak misteri ini, para pendukungnya, simpatisannya dan seluruh anak bangsa tahu, mau dan mampu mensinergikan kekuatan supra setidaknya doa dan berbagai upaya agar Bp SBY/Budiono mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya hingga 2004 nanti dengan baik, benar, tepat dan bersih//.

Dalam pemerintahannya sejak 2004 hingga kini berbagai prahara alam itu senantiasa silih berganti. Dan kita setuju seperti apa yang pernah beliau nyatakan bahwa semua itu bukan karena SBY (nya). Sungguhpun demikian bila diresapi bahwa semua ini sebagai akibat dari seluruh anak bangsa ini yang tak lagi pandai mensyukuri anugerah dan nikmat – NYA yang telah meridhoi bedirinya NPKRI yang berdasarkan Pancasila yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita dengan segala pengorbanan baik harta, air mata, darah dan nyawa.

Karena ego dan nafsu kita yang merasa lebih hebat, lebih piawai, lebih tahu tentang hukum, moral, religious dan spiritual sehingga dasar Negara itu harus digantikannya dengan yang lain dan landasan konstitusionalnya bukan lagi UUD 1945 yang menjunjung tinggi kekeluargaan, gotong royong dan kebersamaan, melainkan dengan label yang sama “1945” yang amat liberalistic dan individualisme//Juga telah mengkhianati amanat, wasiat, amanah dan warisan founding fathers sehingga BAB XVI pasal 37 UUD 1945 tentang amanat “PERUBAHAN” telah dinistakan dengan membuat UUD yang baru, gres the newest one! (aturan baru 174 ketentuan dan yang lama hanyalah 25 ketentuan).

Juga mengingkari wasiat Bung Karno “Kutitipkan bangsa & Negara ini kepadamu; Jasmerah; Trisakti dan Pancasila dll. Sebagaimana diamanatkan pula pada Supersemar yang misterius itu.

Akibat itu semua ibarat rezim SBY/JK dan SBY/BUD menuai panen raya ATAS BERBAGAI MUSIBAH DAN PRAHARA sehingga apapun yang dicanangkan, diprogramkan, diupayakan menjadi tidak efektif dan kesejahteraan social sebagaimana amanat penderitaan rakyat jauh panggang dari api.

Tabloid Posmo pernah mengulas secara pawukonis – perbintangan khas Jawa, bahwa SBY yang lahir pada 9 September 1949 atau 9 Sela (Dul Kangidah) 1880 SJ (AJ). Wuku Bala (18 – 24 Sela) dalam rasi tsb. Dewanya “BETHARI DURGA” , eloknya berpasangan dengan wapres MJ. “Kala”. Maaf dalam dunia pewayangan kedua dewa – dewi tsb. Diberi otoritas penuh melakukan adharma//

Sebenarnya sang pujanggapun telah menyampaikan rahasianya (penolaknya) bagaimana mengeliminir energy negative tsb. ? yakni dengan bersedekah nasi tumpeng dari beras sepitrah, sayuran 7 macam, panggang ayam hitam, selawat 40 keteng, doanya “RUJUKNA”. Dan dijelaskan lagi ganbarannya : “Udan salah mangsa”.

Nah apakah yang menjadi polemic dan isu yang begitu sendu yang eloknya bersamaan pula dengan pembahasan renungan kita bersama ini.
Nampaknya masyarakat sudah tak lagi kuasa meredam rasa kecewa – marah – frustasi sehingga adanya pikiran pembaca berjudul “Trauma ...”, telah menyadarkan dan membelalakkan mata anak – anak bangsa ini, ada apa Presiden yang digolo – golo, disanjung - sanjung, sehingga menang mutlak dalam sekali putaran Pilpressung justru menuai “asimpati”, dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh iring – iringan konvoinya itu ?.Ingatan mereka yang satu ini nampaknya demikian kuat dimana adanya tabrakan beruntun yang menewaskan 6 orang pada 17 November 2004 (28 hari sejak pelantikannya) sebagai akibat di jalan tol kendaraan umum diberhentikan yang menurut para pakar itu melanggar peraturan internasional. Ironisnya jubir Andi Malarangeng justru menyalahkan sopir bis dan bahkan diganjar hukuman penjara. Nah empati Presiden terhadap para korban tsb. bisa jadi minim maka itu pun dipertanyakannya ?. Saran agar Presiden dan keluarganya menetap di Istana Negara, serta perlunya memberi contoh, tauladan santer diwacanakannya.

Dalam mitos pengembaraan dan perburuan ilmu oleh Sunan Kali Jaga ke Cirebon, Sunan Gunung Jati konon memberinya wewaler yakni :
(1). Rezeki jangan ditolak
(2). Istri ayu (cantik jelita) jangan ditiduri dan
(3). Rahasia jangan dibuka. Moga – moga apa yang tersirat di bawah ini bukanlah kata gori rahasia karena sebagai kilas balik dan guna memudahkan mengambil hikmah di setiap kejadian itu seyogyanya dengan hati yang jernih, niat yang suci dan bagaimana solusi serta mensiasatinya perlu direnungkan atas berbagai peristiwa karena semua itu merupakan ayat – ayat TUHAN, seperti :

• Program 100 KIB I belum selesai bencana maha dahsyat tsunami membalikkan bumi NAD pada 26 Desember 2004.

• 20 hari menjelang akhir jabatannya pada 30 September 2009 lagi – lagi Sumatera Barat merintih akibat gempa dahsyat yang bekekuatan 7,6 SR.

• Antara kurun itu, prahara alam selalu saja silih berganti dan rakyat banyak yang menjadi korban baik gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, banjir bandang, angin putting beliung, kebakaran, flu burung, flu babi, flu ayam, belasan pesawat jatuh dengan korban dipa – dipa Negara terbaik bangsa yang begitu banyak jumlahnya demikian pula pesawat niaga tak kalah mengerikannya. Kecelakaan Kereta api dan speda motor dll. Yang telah memakan korban ratusan ribu orang pun terjadi.

• Program 100 hari KIB II, belum usai telah terjadi tsunami hukum dan keadilan dengan maraknya seribu satu mafia. Berbagai krimini\alisasi pun mencuat. “Cicak Versus Buaya (+ Godzella)” dan Century gate dengan hengkanya Sri Mulyani Indrawati, yang untuk sementara mampu meredam gejolak.

Lalu bagaimana tengara alam tentang bencana dan apakah terkait dengan berbagai
kejadian yang mendahuluinya. Marilah kita kaji, apa – apa yang tersirat dalam berbagai milis, untold story a. l. :

1. BANDA ACEH – Gempa hebat berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) mengguncang Aceh kemarin pagi (7/4). Gempa tektonik itu merupakan yang terbesar pascagempa dan tsunami yang memorak-porandakan tanah Serambi Makkah dan sejumlah negara lain di Asia pada Desember 2004.

2. Sebuah fenomena unik yang terjadi, mengapa gempa tsb terjadi tepat tgl 7-4-2010 ? Agar menjawab hal ini, maka sebuah artikel dituliskan Gempa Aceh (7-4-2010) Dalam Siklus Sebelas dimana memuat 7+4= 11 sebagai SIKLUS SEBELAS.

3. Ada apa dengan siklus SEBELAS ? tiada lain sebelum terjadinya gempa tsb, maka Aceh pernah diguncang gempa dahsyat 26-12-2004, dan untuk memudahkan mengingat tgl tsb, maka kita jumlahkan tanggal dan bulannya yakni 26+12=38, sehingga 3+8=11 juga.

4. Sebelum Gempa Aceh terjadi, maka di ibukota terjadi dua kebakaran besar secara berturutan yakni tgl 11-maret-2010 dan kemudian 22 hari beriktunya atau 2-April-2010 terjadi lagi kebakaran besar melanda Jakarta (baca Mengapa Ramayana Terbakar Tepat 2-April-2010 ?) Barulah kemudian 5 hari setelah kebakaran di Ramayana, maka Gempa di Aceh terjadi pada : 2+5=7-April-2010.

Ketika 11 M maret-2010 sebagai titik siklus SEBELAS + 22 hari (2x siklus SEBELAS), menjadi 33, didapatkan tgl kebakaran besar yang kedua tgl 2-April-2010, dan 33+5=38, dimana 5 hari setelah kebaran itu terjadi, maka Aceh diguncang Gempa.

5. Tiga delapan adalah rentang waktu 11-maret-2010 ke 7-April-2010, tidak-kah itu sebagai 26+12 =38 dari tanggal dan bulan yang dijumlahkan dalam Tsunami Aceh ? hingga 7+4=11, 3+8=11 yang bertitik pada 11 Maret.

6. Gempa Aceh merupakan gempa besar dengan korban setelah Gempa Padang yang terjadi tepat tgl 30 September 2009 /Hari G30SPKI/baca Tanda Tanda Sebelum Gempa Padang & Maknanya.

7. Tanggal Gempa padang adalah tgl yang mudah diingat karena bertepatan dengan peringatanG-30SPKI, kemudian 1 Oktober-2009 dilanjutkan dengan Gempa Jambi sebagai hari kesaktian Pancasila. Tema - tema hari besar nasional yang dipenuhi dengan bencana, juga pernah terjadi pada tgl 20 Mei-2009 sebagai Hari Kebangkitan Nasional, justru pesawat Herkules Jatuh (korbannya sama jumlahnya dengan usia harkitnas ke 101).

8. Jatuhya hercules adalah sebuah pangkal dari tgl 11 Maret-2009 sebagai buah dari meteor yang jatuh di ibukota tepat sebagai peringatan SUPERSEMAR. Hal itu dengan mudah dituliskan sebagaoi Iktibar meteor jatuh adalah “Yang diatas akan banyak yang jatuh”. Setelah itu terjadilah tragedi situ Gintung 27 Maret-2009 dan SEBELAS hari beriktunya F-27 TNI AU jatuh tgl 6-April-2009.

Setelah F-27 jatuh, maka 44 hari (4 x SEBELAS) hari beriktunya Giliran Herkules Jatuh tepat di Hari kemerdekaan.

9. Lanjut dengan bencana Gempa bumi di Tasikmalaya 2-9-2009 (2+9 = 11 juga) dan itu terjadi SEBELAS hari setelah awal puasa Ramadhan 22 Agustus-2009 (2 x SEBELAS). Kemudian lanjut pada puncak SUPERSEMAR yakni peringatan G-30SPKI terjadi gempa Padang 30 September-2009 sebagai SEBELAS hari setelah puasa Ramadhan berakhir 19- September-2009 berakhir +11 hari =30 Sep. 2009. Sehari seteleh itu peringatan hari kesaktian Pancasila 1 Oktober, Giliran Jambi diguncang gempa cukup besar. Dari Jambi itulah tertulis sebagai ekspresi J yang mengherankan, dimana hampir setiap bulan di Indonesia terjadi bayi lahir berkepala dua. Akhirnya ekspresi J ini membetuk sebagai Waduk Jatiluhur yang ‘menenggelamkan’ sebagaian kota Karawang// JatiLuhur Meluap adalah Jejak Ekpresi Ketuhanan .

10. Tema hari besar nasional atau sebagai peristiwa besar nasional dengan di-sertai bencana, masih menjadi trend pula di tahun 2010, dikenal sebagai SUPER-SEMAR atau surat perintah 11 Maret, yang mengubah wajah Indonesia, membagi menjadi dua orde, yakni Orde Lama dan Orde Baru.

Justru pada tema SUPERSEMAR tsb, maka di ibukota terjadi dua kebakaran hebat yang pertama di pasar induk Senen, kemudian pabrik sandal swallow. Kebakaran ini berlanjut kepada 22 hari (2x 11 hari) berikutnya yang melanda Ramayana tepat tgl. 2-April-2010, setelah itu terjadilah Gempa Aceh 7- 4- 2010.

11. Pola-pola SEBELAS ini, dimana secara kebetulan SEBELAS ini pernah diungkap dalam kitab suci Al-Qur’ an sebagai pengubah kekuasaan atas Mesir (baca Yusuf dan Siklus Sebelas), maka SEBELAS ini pula telah mengubah wajah Indonesia menjadi dua sejarah dalam secarik surat ‘sakti’ SEBELAS MARET. Kini sebelas itu telah berulang-ulang untuk memanggil kembali, agar menjadi ‘power’ seperti Nabi Yusuf maupun SUPERSEMAR. Hal ini berarti “Akan terjadi perubahan besar bagi Indonesia sebagaimana SUPERSEMAR itu”.

12. Kembali kepada Gempa Aceh yang terjadi pada tanggal 7-4-2010, dimana 7+4=11, kemudian titik pangka adalah 11 Maret-2010, dan (2×11 hari) ramayana terbakar +5 hari terjadi gempa Aceh,sehingga 11 Maret +22=33+5=38 dan 3+8 =11 adalah semuanya merujuk pada SEBELAS !!!.

13. Perhatikan sebelum Gempa Aceh ini, telah pula dituliskan miniatur bencana, peringatan dan iktibar bencana tsb akan mengubah Indonesia ke depan. Mulai dari artikel Longsor Ciwidey, Awal Dari Bencana Besar lanjut dengan Gempa Chile adalah Pengingat Induk Gempa kemudian Gempa Bumi Turki:8-3-2010:Indonesia Harus Waspada lanjut pada Gempa Bumi Indonesia (Menghitung Hari) kemudian Awas Bahaya Gempa Besar 2010. Mendekati gempa tsb maka ditegaskan lagi sebagai artikel Tanda Gempa Dahsyat Itu Telah Dekat

14. Peringatan Gempa-gempa terkuat selalu merujuk kejadian yang ada di Indonesia, di artikel Gempa Chile adalah Pengingat Induk Gempa memuat Gempa terkuat di dunia terjadi 22 Mei-1960 (2x SEBELAS), kemudian Turki:8-3-2010:Indonesia Harus Waspada (tanggal + bulan, 8+3=11 juga,TURKI negeri sekuler, hampir mirip dengan RI) mengingatkan pada gempa terkuat di Turki yang terjadi tepat di hari kemerdekaan RI // 17 Agustus 1999 – barat Turki, berkekuatan 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.

15. Semua artikel tsb berawal dari sebuah gempa dahsyat di Haiti // Gempa Haiti dapat Terjadi Di Indonesia terjadi pada tanggal 12 Januari-2010 atau SEBELAS hari setelah kemerdekaan Haiti (tema peringatan hari besar nasional).

16. Perhatikan catatan sejarah dari Tsunami Aceh 26-12-2004 yang lalu, tidak-kah 26+12=38, 3+8=11 adalah SEBELAS yang membawa perubahan bagi masyarakat ACEH ? GAM dan RI bersepaham dengan kedamaian di ACEH lewat SEBELAS ini, tidak-kah pula SEBELAS Maret pernah mengubah sejarah RI menjadi dua bagian sejarah ?, maka dengan diulang-ulangnya SEBELAS ini, dengan hal yang sama, maka kedepan akan terjadi sebuah era baru bagi indonesia dengan SEBELAS ini.

17. Saat ini sudah mulai tampak iktibar “banyaknya yang jatuh di ketinggian” sebagaimana SEBELAS Maret itu, mulai kasus antar lembaga, kasus markus, bintang pada jatuh, kasus Century dsb.
Yang pasti siapa yang bersandiwara dengan kasus-kasus besar, maka dia akan tergilas dengan siklus SEBELAS ini. Siapakah pemain sinetron paling handal dari hiruk - pikuknya orang-orang pusat ?

18. Gempa Aceh terjadi 7-April-2010 merupakan sebuah warning akan perubahan atau era baru itu, kapankah ?

Sabar saja era itu akan segera muncul yang biasa disebut sebagai menanti datangnya “Ratu Adil” atau imam mahdi. Siapakah ratu adil itu atau imam mahdi ? diri kita masing - masing adalah pembaharu dari berbagai macam ketimpangan yang ada dengan pertolongan Allah swt ! (Lakuhidup Berpancasila)!.

TUHAN berfirman :
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (al-baqoroh:45-46)

BUDAYA KEARIFAN LOKAL

Dalam Pawukon tsb. diatas bahwa dinyatakan pula bahwa : “udan salah mangsa”, nah bukankah ini pun telah menjadi kenyataan ? dimana bulan Juli 2010 masih banyak hujan, ribuan rumah di Kota Waringin Timur, juga di Padang, Banjar Negara, Sulawesi dll. Kemudian para nelayan dan kapal – kapal pelra telah dua minggu di pelabuhan Supriadi, Ambon tidak berani berlayar karena tinggi laut hingga 6 m. Banyak sayur mayur dan barang dagangan membusuk dan praktis barang langka sehingga harga melambung tinggi belum lagi himpitan kenaikan TDL yang telah membuat papa nistapa semakin berkepanjangan.

Adanya isu pemakzulan SBY dimana MK dan MPR telah menyiapkan aturan sesuai dengan UUD namun sementara “Hak Mengajukan Pendapat” DPR dapat diredam seiring terbentuknya “Sekretariat Bersama” atau”Sekretariat Gabungan”. Toh di dalam kearifan budaya local telah ditetapkan oleh sang pujangga. Penobatan SBY sebagai Presiden II dilakukan pada 20 Oktober 2010, dalam kalender Jawa, windunya (satuan waktu 8 tahunan) bernama”Kuntoro”. Apa iktibarnya ? :

Windunya “Kuntoro” maknanya, akan banyak pergerakan, mobilisiasi secara serentak dan begitu cepatnya yang telah dimulai sejak tahun 1940 SJ. Sasmita lainnya adalah : “Kalau ada raja (presiden) yang berkuasa ( pada windu ini, akan panjang umurnya namun di tengah – tengah kekuasaannya, orang kecil – kawula alit banyak yang berani melawan penguasa. Bisa jadi ini suatu gambaran akan terjadinya “impeachment atau pemakzulan” akibat janji – janji kampanye tak ditepatinya. Yang mengkhawatirkan disebutkannya akan terjadi “perang besar” (terhadap nafsu atau secara fisik ?).

Terlepas percaya atau tidak akan menjadi bijak dan bajik serta arif manakala rezim SBY/BUD berkenan melakukan introspeksi, ektrospeksi, restrospeksi dan sirkumspeksi atas semua janji – janji yang pernah terlontar dan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhinya serta bagaimana mengefektikan birokrasi dan penegakan hukum serta membasmi KKN sesuai dengan semangat, jiwa dan ruh PANCASILA & UUD 1945 pra amandemen//Petuah para pujangga bahwa “Kodrat bisa diwiradat” benarkah ?

DARI PERJALANAN REZIM TRANSNASIONAL INI TERNYATA ALAM LEBIH PERKASA DIBANDINGKAN KITA SEMUA.MENGAPA ? BETAPA BENARNYA PEPATAH YANG MENGATAKAN BAHWA : "MAN PROPOSES BUT GOD DEPOSIS", MANUSIA (WENENGNYA) HANYA MERENCANAKANNYA SAJA KARENA KETENTUAN TETAP SAJA DI TANGAN TUHAN!

BAGI KITA SEMUA KITA HARUS BERUPAYA MAMPU BERSAHABAT DENGAN ALAM, MENGAKRABI SENTILANNYA DAN WASPADA GEJOLAKNYA DENGAN SENANTIASA ELING LAN WASPADA//KITA TELAH DIAJARKAN OLEH SOSOK MBAH MARIDJAN, RNG. SURAKSO HARGO, SANG JURU KUNCI GUNUNG MARAPI YANG DEMI KESELAMATAN WARGA JOGYA IA TAK KEBERATAN MENATANG MAUT! BENAR KATA DIMAS DARMA KITA TAK MENGAPA DIKAFIRKAN SAUDARA KITA ASALKAN DISAYANG ALAM YANG IDENTIK DISAYANG TUHAN ?.

1 komentar:

  1. menghadapi situasi dan kondisi yang sulit ditebak ini,kita tidak boleh gegabah untuk bereaksi .Banyaknya bencana dan kemiskinan rakyat kecil yg semakin parah di balik bergelimangnya harta para wakil rakyat,kita semakin prihatin.Apakah kita hanya duduk manis-diam dan tidak berbuat apa2????????

    Kita pasrahkan semuanya pada kehendak Illahi dengan banyak berdoa,tansah wening-eling lan waspada.Sebab apapun yang kita perbuat,bila Allah kurang berkenan maka semuanya akan mubazir.Sebab "Rencanamu bukan rencana KU "

    Kita selalu mohon [11]-kawelasan/belas kasihan Allah,agar semua "Perubahan" yang akan terjadi pada negeri ini akan membawa manfaat bagi bangsa dan negara serta kerukunan NKRI tetap terjaga lahir dan batin.

    salam rahayu.

    BalasHapus