Jumat, 30 Juli 2010

Catatan Milenia .

Melangkah ke bulan , Agustus..........

Setidaknya kita diingatkan bila miliniea Milenia I dan II telah kita lalui, dimana Milenia I, segala aspek peri kehidupan didasarkan pada "adat – istiadat atau tradisi budaya". Sehingga kerajaan yang satu dengan yang lain saling berbeda kebudayaannya. Ibarat "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya". Yang menarik bahwa umumnya mereka menggunakan nama binatang : Gajah, Kerbau, Singa dll, namuan peri lakunya justru mulia atau reflesi sebagai insan kamil -mukamil.
Dalam era itu dapat disebut sebagai era "Managemen Tradisional". Oleh sebab itu bila ada pemimpin yang mengedepankan egonya, maka ketata laksanaannya menjadi sering adat – adatan.

Era Milenia II, mengalami perubahan dimana seluruh perikehidupan didasarkan pada "akal – piker – rasio" . Nama umumnya telah menggunakan simbul - simbul religiusitas, seperti Muhammad, Ibrahim, Musa, Sulaiman, Iman (Samudera), Nur(ad)dhien M Top dll. namun perilakunya tidak identik dan pararel dengan sanh punya nama aslinya. Di zaman akal pikir ini banyak ditemukan berbagai tehnologi modern nan canggih yang memanjakan kenikmatan bagi masyarakatnya.
Sayangnya oleh pemimpin yang memanjakan egonya, ketetalaksanaan di dunia ini sering menjadi "managemen akal – akalan". Akibatnya dunia sungsang bawana balik dan alam pun bergolak di seluruh dunia. Pemanasan global (global warming) menjadi ancaman suatu peradaban, belum lagi adanya "ring of fire".

Maka pada milenia III, seiring abad XV H yang diyakini sebagai "Era Kebangkitan Islam", seluruh aspek peri kehidupan akan didasarkan pada esensi “manusianya – manusia, yakni hati nurani, alfurqon, qolbu”. Sehingga akan marak adanya "Managemen Qolbu". Maka tuntutan HAM marak di seluruh penjuru dunia. Hanya saja, jangan sampai kita terpedaya HAM universal ala Barat melainkan HAM Pancasila yakni antara HAM dengan KAM (Kewajiban Asasi Manusia) seimbang, atau Sila II. "Kemanusiaan Yang Adil & Beradab". Mengapa ? tidakkah sadar bahwa Amerika Serikat, sebagai pelopor dan kampiun HAM melumatkan Afgan dan Irak hanya atas dasar "senjata kebohongan" dan tanpa mandat PBB. Itukah yang kita tiru & agungkan selama ini ?.

Kreweng kita sangka emas sebaliknya emas kita sangka kreweng. Quovadis!
Kaum spiritualis dunia, meyakini bahwa Milenia III ini, merupakan jaman baru "Robbani" atau jaman "Kerajaan Allah" atau disebut juga Jaman Kristus yakni jaman kasih – sayang seiring maraknya isu kiamat.

Dr. Herbert G. Wells, ilmuwan Inggris menyatakan bahwa : "Pada akhirnya, setelah pengetahuan manusia itu bertambah lanjut dalam alam, mereka akan bersatu dalam suatu kepercayaan. Agama - agama yang ada sekarang dalam segala corak dan namanya nanti akan hilang. Semua akan memeluk suatu kepercayaan, yaitu penyerahan dengan segala rela hati kepada Tuhan Rabbul Alamin.

Prof. Dr. Pieer Teihard de Chardin, dalam bukunya "Phenomena of Man", membagi tahap evolusi manusia di dunia dalam beberaha tahapan yakni :
%. Jaman Kosmos (Cosmosgenisis)
%. Jaman Batu (Geogenisis).
%. Jaman Kehidupan (Biogenisis).
%. Jaman Pikiran (Neosgenisis).
%. Jaman Kasih - Sayang.

Maka tahapan pari purna ini akan muncul yaman Baru Rabbani atau "Keluarga Allah",Jaman Kasih Sayang! Bila menurut Paweling Janka Jayabaya ini baru akan muncul pada tahun 2100 M.

Apa lagi fenomena revolusi alam telah mulai nampak dan munculnya badai matahari dan adanya Bintang Nibiru, sebagaimana ramalan Suku Maya yang konon akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat yang menuai pro dan konra itu.
Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, bahwa : “Badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.
Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,” ujar Sri.

SEMIO BUWANA LOKA TENTANG DUNIA PERPOLITIKAN DI INDONESIA.

Bangsa ini wajib bersyukur karena Pileg (pemilihan umum legislative), Pildewandarah (pemilihan umum anggota dewan perwakilan daerah), Pilderperatu (pemilihan umum anggota DPRD Tingkat I) dan Pildeperada (pemilihan umum anggota DPRD tinggat II) serta Pilpres (pemilihan umum presiden) telah selesai dan tak ada pergesekan dan tetesan darah sama sekali yang selama ini dikesankan setiap terjadi suksesi senantiasa dibarengi dengan pertumpahan darah bahkan ada yang menganggap masih adanya tuah “keris Mpu Gandring”.

Dalam kajian ini tidak menyoroti pelaksnaan pemilu dan masalah pelanggaran termasuk masalah klasik tentang Daftar Pemilihan Tetap (DPT) kecuali yang berhubungan dengan muatan spiritualitas bangsa dan Negara ini yang berdasarkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Setelah Polda Metro Jaya, benar melaksnakan peraturan bagi pengendara motor yang harus menyalakan lampunya disiang hari bolong, per 1 Januari 2007, penyaji sungguh amat tercenung mengapa jajaran kepolisian membuat peraturan yang tidak masuk akal dimana secara spiritual merupakan bentuk kekufuran atas nikmat dan anugerah TUHAN. Bagaimana matahari nan terang benderang harus masih pula ditambah nyala lamou ? bukankah itu identik menggarami akhir laut ?. Namun setelah menekan gejolak hati, untuk mengambil hikmahnya, ya alam nampaknya hanya meminjam baju polisi untuk menyuarakan pesan - nya!

Maka seiring ditetapkannya peserta Pemilu oleh KPU, penyaji merasa banyak yang begitu aneh dengan Jumlah partai peserta Pemilu 2009 adalah 44 parpol yang tediri dari partai nasional sebanyak 38 parpol dan partai local di NAD sebanyak 6 parlok.

Oleh sebab itu terdapat hikmah apa dengan jumlah parpol peserta Pemilu 2009 mencapai 44 buah itu ? Betapa bulu kuduk ini berdiri, begitu membaca Surat 44 , yakni Surat : "Ad – Dukhaan" yang artinya Kabut. Dengan Surat tersebut nampaknya menandai datangnya akhir zaman, Ayat 10 – 12 difirmankan bahwa : “ Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih (Mereka berkata) : “Ya TUHAN kami, lenyapkanlah dari kami adzab ini, sesungguhnya kami akan beriman”.

Dalam Hadist yang dikeluarkan Ibnu Jarir dengan sanad dari Abi Malik Al – Asy’ariy ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya TUHAN mu telah memperingatkan kamu terhadap tiga perkara : pertama : Asap (Dukhan) yang membuat orang beriman seperti halnya kena penyakit selesma dan juga membuat orang kafir sampai ia keluar dari semua pendengaran darinya, kedua : (datangnya) mahkluk Dabbah dan ketiga : Dajjal”. (HR. Thabrani).

Penggambaran surat tersebut di atas amatlah tepat (kiamatnya Negara Proklamasi) karena bangsa & negara ini sedang tersapu(t), terselimuti atau terhalang oleh kabut sehingga tidaklah sadar bahwa "bahaya telah mengancam NKRI bahkan sekalipun sejatinya telah runtuh", toh belum juga tersadarinya.
Dalam mitologi Hindu saat ini memasuki "Zaman Kali Yuga" yakni zaman besi atau zaman kegelapan. Penggambaran antara pedut dan kegelapan, esensinya adalah sama. Terangnya hati adalah suatu fenomena yang sudah amat langka, Cahaya Tuhan Seru Sekalian Alam menjauh sehingg gelap gulita, hitam pekat. Sehingga oleh pujangga besar RNg. Ronggo Warsito menyebutnya dengan “Zaman Kalabendu”.(zaman kutukan atau laknat TUHAN).

KAITANNYA DENGAN PARTAI POLITIK 2009 - 2014

Kemudian apa kaitannya dengan partai politik ? Nah untuk mencari benang merah dalam sajian ini sengaja tidak disoroti seluruh partai yang ada melainkan hanya sembilan parpol yang lolos ke singgasana gedung DPR yang merupakan hasil pileg, yakni antara lain :

1. Partai nomer 1 yang begitu indah namanya yakni "PARTAI HATI NURANI RAKYAT" (HANURA). Benarkah Wiranto dapat melaksanakan amanat hati nurani rakyat Indonesia yang
multi kulturalisme ini ? Hal ini tak seorang pun tahu bahkan dikuatkan oleh ayat 1, surat Ad – Dukhaan (Kabut, No. 44) menyatakan "Hanya Allohlah yang mengetahui maksudnya" !
Niat baik Pak Wiranto ini memanmg perlu didukung, namun mampukah ia mewujudkan keinginan seluruh rakyat yang multi etnik, multi agama, multi keinginan, yang terlanjur sekarat ini ? Secara filosofis " Fox Dei – fox populi", suara rakyat adalah suara Tuhan. Maka secara analogis sama artinya Wiranto harus melaksanakan hati Nuraninya Tuhan Seru Sekalian Alam. Luar biasa! Sedangkan sekaliber Bung Karno saja, tidaklah beliau berani, cukuplah sebagai "Penyambung Lidah Rakyat".
Sungguh maha berat tanggung jawab Wiranto. Wiranto, setidaknya ia telah menguak jantranya
jagad yakni tentang tuntutan mileniasebagaimana disebutkan di atas.

2. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) partai No. urut 8 yang ternyata juga
percaya mitologi, tentang kemujuran angka 8 maka PKS pun diresmikan sosialisasinya pada 8
Agustus 2008. Partai ini cukup fenomenal, sebagai ikon kepartaian masa kini, dapatkah konsisten dengan kitahnya ? Bila kita merujuk pada QS : An – Anfaal (Rampasan Perang, 8) ayat 8 : "Untuk melaksanakan kebenaran itu menjadi kenyataan & untuk menumpas kebatilan supaya lenyap, walaupun orang – orang yang durhaka itu tidak menyukainya".

Juga QS : 44 ayat 8 dinyatakan : "Tiada TUHAN selain DIA ! IA lah yang menghidupkan & mematikan. IA TUHAN mu & TUHAN nenek moyangmu dahulu ! Maka PKS tentunya berkewajiban memelihara dan memberdayakan amanat, warisan dan amanah founding fathers "PANCASILA & UUD 1945", pra amandemen. PKS jangan sekali – kali terbuai oleh berbagai kemenangan, karena sekali saja mengambil kebijakan yang tidak "bener tur pener" (benar dan tepat) maka begitu mahal tebusannya. Maka PKS yang pernah melansir adanya dikatomi leadership antara tua dan muda serta syarat pendidikan bagi capres yang ia suarakan, hendaklah kini dijadikan kaca benggala. Juga termasuk usulannya agar Pak Harto diangkat menjadi pahlawan nasional. Tradisi Ketua Umum PKS setelah ditunjuk sebagai pejabat Negara, mundur dari kepengurusan adalah tindakan yang bijak dan arif. Kini Ketua PKS, Ir. H. Tifatul Sembiring telah ditunjuk menjadi Menteri Komunikasi & Informatika (yang mendapat rapor merah).

Seiring maraknya pro kontra tentang Film Kiamat 2012 dia akan menetapkan itu haram bila MUI menetapkan demikian. Seharusnya sebagai Negara Yang Berketuhanan Yang Maha Esa, bukan sebagai Negara agama, lembaga pemerintah tidak harus terikat oleh fatwa tersebut. Bila dalam film tersebut digambarkan para korban kiamat berlindung di gereja bukan berarti sang sutradara ingin mengkristenkan para pemirsanya, karena di Amerika sebagaian besar penduduknya penganut Christiani sudah barang tentu menggunakan simbul gereja kecuali film tersebut dibuat oleh dan atau di Negara Islam, tentu masjidlah yang menjadi tempat berlindung. Mengapa kita selalu menonjolkan ego dengan ukuran baju kita sendiri ?

Elit PKS lainnya yang termasuk dalam KIB II adalah Drs. Suharna Surapranata, MT sebagai Menneg Riset & Tehnologi juga Ir. H. Suswono, MMA sebagai Menteri Pertanian serta Dr. H. Salim Segaf Al’jufrie, MA sebagai Menteri Sosial. PKS mendapat jatah 4 menteri yang dianggap strategis sesuai namanya.

3. PARTAI AMANAT NASIONALl (PAN), dengan nomer urut 9, saat Pemilu 1999 di kala itu PAN diketuai oleh Amin Rais yang juga menjabat sebagai Ketua MPR, ia mempelopori terbentuknya "Poros Tengah" yang terdiri dari beberapa parpol yang berbasiskan Islam. Sekalipun Mega (PDIP) sebagai pemenang Pemilu, mereka merekayasa "ABM", Asal Bukan Mega ! Oleh karnanya "jender" dijadikan senjata pamungkas, dengan propaganda bahwa "wanita haram hukumnya menjadi Presiden", sedangkan Nyonya Benazir Bhutto, di Negara Islam Pakistan saja mejadi Perdana Menteri dua kali tak satupun diharamkannya. Atas taktik tersebut mengantarkan Gus Dur yang sebelumnya mendukung Mega, menyalipnya ke singgasana Kepresidenan. Namun akhirnya toh Gus Dur pun dilengserkannya, setelah sulit dikendalikan sehingga menjadikannya Mega sebagai RI I. Naifnya isu haram sama sekali tak dipermasalahkan lagi. Yang lebih parah MPR dibawahnya, telah pula merestorasi secara besar – besaran UUD 1945, dengan membonsaikan MPR, dan melenyapkan DPA, dll. yang ironisnya tetap berlabelkan “1945”, yang esensinya merupakan pembodohan kepada rakyat!

Maka bila kita harus kembali kepada Al – Qor'an, kita tak lagi dibuat bergidik lagi karena terlimputi oleh kabut, namun bahkan kini badan menjadi lunglai dibuatnya. Oleh karena dalam QS : Surat ke 9, At – Taubah (Tobat) ayat 9, mengingatkan kita semua : "Telah mereka jual ayat – ayat Allah dengan harga yang rendah juga merintangi untuk mengikuti agama Allah. Sungguh buruk perbuatan yang mereka lakukan".

Ditambahkan QS : 44 ayat 9 : "Tetapi mereka meragukan segala yang disebutkan itu (amanat rakyat yang diberikan kepada Mega/PDIP ?), dan menerimanya secara main – main (penuh rekayasa)". !

Dan sungguh mengherankan karena Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir yang tak lagi tertarik menjadi orang nomer satu di PAN menyatakan bahwa : “Parpol itu berkerumun orang pragmatis , hedonis & machiavellis yang menghalalkan segala cara”. Artinya (secara tidak sengaja) ia mengakui atas kebenaran dan kenyataan dari ayat tsb. di atas.

PAN menempatkan Ir. Hatta Rajasa yang didapuk oleh SBY menjadi Menko Perekonomian dan Zulkifli Hasan, SE, MM sebagai Menteri Kehutanan dan Patrialis Akbar, SH yang gagal menjadi anggota DPD dijadikan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia (yang mendapat rapor merah). PAN mendapat jatah 3 menteri sebagai imbalan berkoalisi.

4. Sebaliknya PKB No. 13 yang masih silang sengketa, sangat mencengangkan karena QS : 44 ayat 1 menyatakan : "Mana mungkin mereka ingat & menyempurnakan janjinya,…………." ?.

Dan bila merujuk Surat 13, Ar – Ra'ad (Guruh) ayat 13 menyatakan : "Dan guruh bertasbih memuji TUHAN, begitu juga malaekat karena takut kepada – NYA. DIA yang menggalakkan halilintar, lalu disambarnya orang – orang yang dikehendaki – NYA. Sedang mereka berbantah tentang (esensi maha benar) Allah. …….". Bukankah kasus PKB sampai ke MA, dimana ia menolak kasasi MLB Parung ini, semuanya hanya saling bantah – bantahan ? tidak melaksanakan anjuran Q : S Ali Imran ayat 159 : " …. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu …".
Juga QS : As – Syura ayat 38 : " … Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka …".

Bukankah Gus Dur dan Muhaimin masih ada pertalian darah ? Dan Muhaimin adalah juga muridnya ?.

Dan mengapa PKB selalu dirundung perpecahan sejak Alm. Matori Abdul Jalil, kemudian Alwi Sihap ? .

Bila negara dalam hal ini MA, PT, PN & Menkumham serta KPU mendzaliminya karena mereka tak menghargai AD/ART partai dimana Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura PKB, tentunya pengajuan Peninjauan Kembali atas putusan kasasi MA dan atau gugatan ke seluruh KPU dll, yang telah dilakukan secara serentak adalah jauh lebih bijak dan arif ketimbang harus dengan pemaksaan kehendak (shock terapy). Adapun penolakannya atas pemilu dan hasil Pilpres secara spiritual dapat dibenarkan karena mereka tidak mewakili bangsa atau rakyat kecuali hanya mewakili mandate dari elit partai politik semata. Dan kita gembira dengan adanya rencana Gus Dur untuk menyelenggarakan muktamar III, sebulan paska muktamar NU yang semula dijadwalkan pada Februari 2010 yang merupakan ajang penyatuan PKB Parung dengan PKB Ancol. Sungguh ini merupakan enlightening!. Sayang bahwa Man Proposes butGOD deposes, Gus Dur lebih dulu dipanggil olehNYA setelah finis dalam dharma dan bakti poja!

Pada hekekatnya Gus Dur secara tidak langsung telah mengantarkan Drs. H. Abdul Muhaimin
Iskandar, MSi sebagai anggota KIB II yang membidangi kementerian Tenaga Kerja & Tranmigrasi juga Ir. A. Helmy Faisal Zaini, Wakil Sekjen PKB sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

PKB memperoleh jatah 2 menteri. Dengan dikalahkannya gugutan PKB Munaslub Parung, nampaknya MA hanya menggunakan kacamata kuda. Dan manuver Cak Imin yang dianggap oleh Yenny Wahid inmoral perlu diresapi karena kemenangannya akan berimbas telak pada 2014 dan sadarilah bahwa alam lebih piawai dan huebat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar