Minggu, 08 Agustus 2010

Menyaksikan Regulasi di Rumpun Bambu.

Rakyat Indonesia ikut gembira dan bahagia karena Presiden Republik Indonesia Bp. Yudhoyono hingga April lalu setidaknya telah menerima 5 penghargaan internasional, dan yang paling akhir sehari paska peringatan hari Bumi, 23 April 2010 James Cameron, sang sutradara film Avatar di Los Angeles, “Avatar Home Tree Award” dipersembahkan kepada SBY, karena program penanaman semiliar pohon (yang pada 2004 sebenarnya telah pula diulas & disarankan dalam buku “Menguak Misteri Suro 1937), yang beliau canangkan.

Disamping itu pada September 2006, beliau berdasarkan kerapatan adat Nagari Tanjung Alam Kabupaten Tanah Datar memberi gelar adat padanya dengan ‘sebutan "YANG DIPERTUAN MAHA RAJO PAMUNCAK SARI ALAM", yang artinya Raja Sekalian Alam di Alam Nusantara. Kemudian pada 3 Agustus 2010 oleh Kasultanan Ternate pun mempersembahkan gelar “ALAM MA KOKUTA”, yang berarti Penyanga Alam.

Sementara menurut Siti Maemunah, atas Avatar HTA, penggiat Jaringan Advokasi Tambang menyatakan bahwa “ sepanjang lima tahun kepemimpinan SBY, lebih dari 10 miliar pohon hutan alam musnah. Masih menurutnya sepanjang 2006 – 2007, deforestasi mencapai 2,07 juta hektar.

Jika di setiap hektar hutan alam hidup sekitar 2.500 pohon dengan diameter beragam, maka ada 5,17 miliar pohon yang musnah. Apalagi pada awal 2008 keluar PP No. 2 Tahun 2008 tentang jenis & tariff atas Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) dari penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan di luar kegiatan Kehutanan.

Dimana sewanya hanya Rp 120 – 300 per M2/tahun. PP ini memicu keluarnya izin tambang yang jumlahnya gila – gilaan. Di Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur saja sedikitnya 247 perizinan tambang batu bara telah dikeluarkan oleh bupati sepanjang tahun 2008 – 2009. Kemudian PP No. 24/2010 tentang “Penggunaan Kawasan Hutan” & PP No. 10/2010 tentang “Tata Cara Perubahan Peruntukan & Fungsi Kawasan Hutan”. Keduanya dipastikan akan mendorong alih fungsi hutan besar – besaran. Di Kalsel saja, ada 97 perusahaan tambang batu bara yang kawasan pengerukannya masuk kawasan hutan. Juga rencana Pemerintah adanya proyek industry pangan Meraoke Integrated Food & Energy Estate (MIFEE), yang berpotensi melahirkan genosida structural yang sistematis. Oleh karenanya, mari menganggap Avatar Home Tree Awarad ini sebuah lelucon (sandiwara), cara Cameron mengolok kita. Ia sebenarnya ingin menyampaikan pesan, mengingatkan pengurus negeri ini agar berhenti memperlakukan hutannya dengan cara biadab. (Kompas, 29 April 2010).

Disamping itu masih ada kebijakan Pemerintah yang dinilai amat liberalistic yakni investor asing diundang untuk menguasai tanah selama 95 tahun & diperbolehkan memiliki saham sebesar 99%, sebagaimana UU No.25/2007.

Oleh sebab itu Persatuan Purnawirawan AD (PPAD) pun tak urung menyampaikan kritik kepada SBY. PPAD menilai cita2 reformasi yg merupakan agenda nasional yang fundamental & strategis telah melenceng pelaksanaannya”. Ditambahkannya : “Yah kita harap Presiden cepat sadar, supaya selamat sampai 2014”. Dan “syukrur kritik masih dengan kata – kata”, ujar Pak Soe
rjadi, SangKetua. Menurut Kiki S, sejak reformasihingga 2007 telah terdapat 72 undang2 yang dibuat oleh konsultan asing (Kompas, 7 Agustus 2010).

Kritikan tersebut tidaklah main – main karena datangnya dari corpnya sendiri, yang kegalauan ternyata telah menghinggapi seluruh elemen masyarakat. Dan yang menjadi keprihatinan kita bahwa sebaik apapun program Pemerintah yang konon mengutamakan citra yang ironisnya lagi menurut wartawan Kompas yang menerbitkan buku tentang SBY, nyaris seluruh pencitraan adalah merupakan rekayasa. Bila ini benar betapa gawatnya leadership SBY. Mestinya hal tsb. Bukanlah opsi utama & hanya menjadi asesori. Sebagai pemimpin karismatis seperti Bung Karno memang sulit karena itu anugerah.

Oleh sebab itu bisa jadi apa yang diprogramkan termasuk aplikasi serta jargon mandul atau bahkan menjadi boomerang. Terlampau banyak contoh untuk kembali dibahas disini. Namun cukup yang masih up to date seiring pencanangan ‘INDONESIA BEBAS DARI PEMADAMAN LISTRIK” yang dideklarasikanya di Bhumi Gora, Mataram Lombok pada 27 Juli 2010. Bagaimana Alam merespon program tsb. ? Sungguh misterius karena :


• Pada hari yang bersamaan, gardulistrik diMuarakarang terbakar.Dan bandara SUTA sebagai pintu gerbang dunia pun padam.


• 3 Agustus 2010, Gardu PLTU Muara Karang kembali rusak akibat salah satu alatnya kesenggol alat berat (derrick) subcontractornya. Bandara Suta kembali padam selama 35 menit.


• 6 Agustus 2010,Ganguan instalasi listrik milik pengelola Bandara SUTA padam selama 2 jam. Akibatnya penumpang mengantri sepanjang 300 meter dan bandara ibaratnya sama dengan terminal bus Pulau Gadung.Antrian 300 meter tak dapat dielakkannya.

Anehnya lagi baru 2 hari sebelumnya telah dikeluhkan oleh CEO IATA Om Giovanni Bisignani. Setelah issue kemacetan Jakarta dan idea pemindahan ibu kota Negara kini segera menyusul Bandara utama sehingga di mata dunia bangsa dan Negara ini tercoreng. Bagaimana hanya mengurusi listrik saja kedodoran? Sedangkan yang diurusi Negara adalah seribu satu persoalan bangsa ?.

Sungguhpun demikian dengan gelar “PENYANGGA ALAM”, BP. SBY, kuda – kudanya cukup kuat apa lagi berkenan berkolaborasi dengan Sang Hyang Anantaboga sebagai birokrat – NYA dalam urusan sangga – menyangga, sehingga mampu menyangga NKRI ini hingga 2014.
Rakyat dibuat bingung, entah ada hubungannya atua tidak, paska pertemuannya Presiden SBY dengan George Soros, ibaratnya belum sak dang sa-penginangan, gubernur BI yang baru dilantik, Darmin Nasution telah mewacanakan tentang saudara kembar sanering dengan istilah “REDENOMINATION” dimana uang Rp 500 akan menjadi 50 sen ?. Kemudian uang 25 perak menjadi berapa ?.

Kejadian lain adalah bagaimana di bulan Agustus yang seharusnya dirayakan namun justru bangsa ini dipenuhi duka nestapa seperti :

(1). Bila tahun lalu bangsa ini ditinggalkan Mbah Surip dan Rendra yang beruntun sebagai simbul “MATINYA BUDAYA”. (Budaya Spiritual = PANCASILA). Tahun ini kita kehilangan tiga orang anggota DPR yakni Wahyu Nurani (PDIP) dan Setia Permana saat perahu
yang ditumpangi rombongan Komisi III DPR habis pesiar di Bunaken pada Saptu 7 Agustus 2010.

Saat yang sama politisi senior Soetardjo Soerjogoeritno pun meinggal. Bisa jadi kali ini pun melambangakan ‘WAHYU NURANI = WAHYU PANCASILA sebagai NURANINYA BANGSA” telah raib, sebagai penguat suara alam tahun yang lalu. Karena PANCASILA tidak lagi diakui sebagai dasar Negara lagi dengan menggantikannya dengan “Negara Agama”. Nah terserah kepada anak – anak
bangsa dan para penyelenggara Negara itu sendiri, mau memilih yang mana ?.

(2).Sehari sebelumnya, 6 Agustus 2010 berbagai kejadian seperti :

• Gunung Karangetang, Sulut meletus jam 0200 WITA yang menewaskan 4 orang.

• Seiring gebyar – gebyar Banda Sail, di perairan Manipa, Seram kapal cepat terbalik, 9 orang dari 16
penumpang masih dicari.

• Sehari sebelumnya terjadi pula tabrakan KM. Trisal Pratama dengan KM. Indimatam di Selayar, 7 – 12 korban masih belum diketemukannya.

• Perampokan emas terjadi pula di Pontianak, 1 KG emas dibawa kabur saat shalat jumat berlangsung. Demikian pula di Pasar Puteran, Bukit Duri, Jaksel 3 toko emas dirampok belasan orang berhasil membawa kabur kurang lebih 10 KG emas dengan menembakkan senjata api.

• Kebakaran Gedung Pusat Pelni di Kemayoran yang menewaskan 2 orang juga ditempat2 lain.

• Dan berbagai kejadian yang mengharu biru seperti bencana banjir dan lain sebagainya yang tidak disampaikan disini, termasuk meluapnya wadug Situgintung setelah Jati Luhur dan Gajah Mungkur mendahuluinya.


NOTE : KEJADIAN HARI ITU JUMAT LEGI NAPTUNYA = 11, LAGI - LAGI MENGIKUTI PATRON TAHUN WAFATNYA NABIMUHAMMAD.

========================
Sri widada Putu Gedhe.W
========================

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. ( QS.Al-Baqoroh 143 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar